Minggu, 25 Oktober 2009

Fitch: Peringkat Wahana Ottomitra A-(idn)

JAKARTA - Fitch Ratings memberikan peringkat nasional jangka panjang untuk PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk (WOMF) pada level 'A-(idn)' (A minus(idn)) dengan prospek positif.

Selain itu, Fitch juga memberikan peringkat obligasi senior di 'A-(idn)' (A minus(idn)) dan peringkat obligasi subordinasi di 'BBB+(idn)'. "Prospek Positif WOMF mencerminkan membaiknya kualitas aset dan profitabilitas perusahaan, meskipun masih pada tingkat yang rendah, serta perkembangan integrasi dengan proses pengendalian internal dan manajemen risiko perusahaan induknya, PT Bank Internasional Indonesia Tbk," papar analis Grup Sektor Keuangan Fitch Ratings Humprey Tjia, di Jakarta, Minggu (27/9/2009).

Peringkat ini, lanjutnya juga merefleksikan komitmen yang tinggi dari perusahaan induk untuk meningkatkan dukungan pendanaan bagi WOMF sebagai bagian rencana strategis BII untuk ekspansi ke sektor pembiayaan konsumen.

Sejak 2007 profitabilitas WOMF membaik ketika perusahaan memulai upaya perbaikan proses bisnis dan penanganan pembiayaan bermasalahnya. Di tahun 2008, perusahaan membukukan laba Rp21 miliar setelah sebelumnya di tahun 2007 mengalami kerugian Rp282 miliar. Keuntungan ini didukung penurunan biaya pencadangan kredit sebesar 43 persen dan biaya dana karena berkurangnya hutang perusahaan.

Pendapatan bunga bersih (NIM) meningkat menjadi 5 persen di tahun 2008 dari 4,8 persen di tahun 2007. Namun pendapatan bunga bersih semester I tahun 2009 yang disetahunkan turun menjadi 4,2 persen akibat perlambatan pertumbuhan pembiayaan perusahaan.

"Di tengah ketidakpastian kondisi ekonomi yang berlanjut hingga semester 1 tahun ini, perusahaan terus berhati-hati dalam melakukan ekspansi dan lebih memfokuskan diri pada penguatan proses manajemen risiko," urainya. Selama semester I tahun ini, perusahaan membukukan laba sebesar Rp 11 miliar.

Di akhir Juni 2009 pembiayaan bermasalah bruto (NPL) perusahaan mencapai 4,4 persen, turun dari 4,7 persen tahun sebelumnya. Walaupun secara rasio penurunan ini tidak signifikan, namun menjadi lebih berarti karena terjadi di tengah penurunan nilai pembiayaan perusahaan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar